Setelah lebih dari 10 tahun bergelut di jual beli online baru pertama kali ini mengalami kasus tertipu. Penipuan ini tebilang cukup canggih dan memang agak rumit dengan melibatkan pihak ketiga. Saya akan menceritakan kronologi lengkapnya sampai uang saya kembali utuh.
Saya memiliki jasa online penukaran saldo paypal (USD) ke saldo rupiah. Singkat cerita ada orang (penipu) berniat menukarkan saldo paypal sebesar 250 USD. Setelah disepakati harga untuk 250$ adalah Rp. 3.500.000. Setelah saldo masuk ke rekening paypal kemudian saya transfer dari rekening BNI saya ke rekening BNI penipu. Sampai disini proses selesai tidak ada masalah.
Sebetulnya saldo paypal bisa langsung di tarik ke rekening bank pribadi, tapi dikenakan biaya dan rate yang lebih kecil karena itu banyak orang yang memiliki saldo paypal lebih suka menjual langsung karena rate tukar yang bisa lebih besar dan prosesnya lebih cepat.
Kembali ke topik pembahasan. Setelah satu minggu transaksi, saya mendapati akun paypal saya minus. Setelah saya cek ternyata uang 250$ yang dikirim ke rekening paypal saya ditarik kembali oleh pengirim. Mungkin disini ada yang bertanya kenapa uang yang sudah di transfer bisa ditarik kembali tanpa persetujuan pemilik rekeing paypal penerima. Nah inilah kelebihan dari paypal, mereka memiliki mekanisme perlindungan terhadap penjual dan pembeli atau pengirim dan penerima uang. Sistem ini tidak di miliki oleh alat pembayaran lain.
Saya coba mengkontak si penjual paypal ini tidak ada jawaban, meskipun whatsapp online dan nomor telepon juga aktif tetap tidak di gubris. Setelah menunggu satu minggu saya memutuskan untuk melapor ke kepolisian.
Laporan penipuan online hanya di layani di Polres saja. Jadi jangan lapor ke Polsek. Untuk prosesnya agak lama bisa lebih dari 3 jam, karena proses BAP akan di tanya detail kronologi dari awal sampai akhir. Saat ke Polres silakan bawa bukti screnshoot percakapan. Setelah proses BAP selesai jangan lupa minta bukti laporan untuk di teruskan ke pihak bank yang digunakan untuk menipu.
Setelah dari polres saya langsung ke bank BNI untuk melaporkan tindakan penipuan. Perlu di ingat jika ke bank silakan bawa buku tabungan, KTP, screnshoot bukti penipuan di print dan kronologi kejadian di ketik lalu di print. Pihak bank tidak menjanjikan uang kembali tapi bisa memblokir rekening penipu. Menurut customer service bank BNI untuk proses akan memakan waktu kurang lebih 2 minggu. Silakan di tunggu nanti akan ada pemberitahuan ke email atau nomor telepon. Sampai tulisan ini dibuat tidak ada kabar sama sekali dari pihak bank BNI.
Jadi bagaimana proses penipuan ini terjadi dan bagimana uang bisa kembali. Proses ini sangat melelahkan dan panjang dan mungkin tidak semua orang seberuntung saya.
Seperti sudah saya jelaskan diatas bahwa penipuan ini melibatkan pihak ketiga dimana pihak ketiga ini adalah orang Singapura. Jadi ceritanya si penipu ini menjual barang ke orang Singapura seharga 450$, untuk biaya kirim sebesar 250$ jadi totalnya adalah 700$. Orang singapura sudah membayar sebesar 450$ ke paypal penipu, sementara untuk 250$ ini di kirim ke paypal saya. Karena barang tidak dikirim maka uang sebesar 250$ ini di tarik kembali oleh pembeli atau orang Singapura.
Sembari menunggu hasil investigari dari bank BNI saya mencoba mencari tahu siapa penipu ini. Dari jejak digital yang di tinggalkan oleh penipu ini saya bisa mendapatkan informasi lengkap tentang identitas penipu. Bagian yang paling sulit dan memakan banyak waktu adalah memverifikasi identitas penipu. Minimal saya membutuhkan 2 sampai 3 orang untuk memastikan bahwa penpiu yang dimaksut adalah orang yang sama. Saya ingin memastikan bahwa orangnya benar, rumahnya juga benar sehingga saat datang ke rumah penipu tidak sia-sia mengingat jarak yang di tempuh cukup jauh memakan waktu lebih dari 8 jam.
Ssetelah bisa memastikan nama, alamat penipu tersebut adalah benar, saya langsung saja datang ke alamat si penipu. Pertama yang saya lakukan adalah datang ke kantor kelurahan. Berikan bukti laporan kepolisian dan kronologi kejadian. Pihak kelurahan juga kooperatif dengan bersedia memanggil si penipu ini untuk datang ke kelurahan untuk di mediasi. Sipenipu tidak menyadari bahkan mungkin tidak menduga bahwa saya bisa menemukan alamat rumahnya. Saat sudah datang di kantor kelurahan orangnnya masih santai nyaris tanpa beban.
Saya sebetulnya cukup emosi saat proses mediasi oleh pihak kelurahan antara saya dan penipu. Sipenipu ini masih mengelak bahkan mengancam balik saya. Inilah untungnya saya melapor polisi, jadi ada bukti kongkrit dan tidak bisa mengelak lagi. Saya sebetulnya meminta lebih dari uang yang di tipu karena ongkos perjalanan yang cukup jauh tapi dari pihak penipu tidak bersedia dan dari pihak kelurahan menyarankan hanya sejumlah uang yang di tipu saja.
Penipu ini kerjaannya memang tidak jelas, bahkan dari penulusuran jejak digital perkerjaan dia ya nipu saja jadi kalau belum mendapat mangsa ya tidak akan mendapat uang. Uang saya bisa kembali utuh setelah si penipu ini mengadaikan sepeda motor terlebih dahulu. Itupun saya harus nunggu lebih dari 4 jam.
Beberapa pelajaran yang dapat di petik dari kejadian ini adalah kita tidak bisa mengandalkan bank dalam mengurus proses penipuan. Jangan berharap uang akan kembali karena pada kenyataannya proses pemblokiran rekening saja tidak jelas dilakukan apa tidak. Janji yang diberikan oleh pihak bank untuk memberikan informasi kurang lebih 2 minggu sampai detik ini juga tidak di realisasikan.
Surat laporan kepolisian ini sangat penting meskipun nanti di proses apa tidak oleh pihak kepolisian. Laporan kepolisian ini juga dibutuhkan jika ingin mengurus ke pihak lain seperti bank atau pihak kelurahan jika ingin di selesaikan secara kekeluargaan.
No comments:
Post a Comment